Kamis, 26 Desember 2013

BUDAYA MEMBACA



BUDAYA “MEMBACA”
DI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

            Ada perbedaan yang mendasar, antara budaya dan gaya hidup atau life style di negara maju maupun negara yang yang masih berkembang. Contohnya saja di Korea Selatan dan Jepang, negara yang maju baik disegi ekonomi, infrastruktur  maupun ketahanan pangan dan negara. Disana budaya “membaca” begitu maraknya dan bisa di jumpai di mana saja seperti di halte, di dalam bus, kereta api, maupun cafe. Kalau di negara kita yang masih tahap berkembang, di tempat-tempat seperti itu yang dijumpai hanyalah  orang-orang yang berkutat dengan gadget, atau sibuk kenalan dan ngobrol. Beda di negara Korea yang lebih unggul teknologinya karena sekarang di sana sudah merilis jaringan komunikasi 5G, namun buku masih menjadi hal yang menarik bagi penduduknya. 75% dari penghuni kisuksa atau asrama pasti mempunyai koleksi buku fiksi dan nonfiksi.
            Di Indonesia, membaca di tempat umum seperti halte, bus atau kereta adalah aneh. Mengapa? Karena budayanya beda, orang lebih suka bermain gadget atau ngobrol daripada memegang media cetak seperti buku, koran, atupun majalah. Ini bisa menjadi life style yang memang sudah membudaya dan sulit untuk di rubah. Apakah  gadget digunakan untuk mendapatkan informasi? Belum tentu. Gadget lebih asyik dipakai untuk sosial media ataupun chatting. Begitu jugakah yang terjadi pada anda?
            Kita ketahui kalau media sosial servernya ada di negara bagian Amerika. Dengan mudah kebiasaan orang-orang Indonesia bisa dilihat oleh mereka setiap hari. Adakah kepentingan mereka terhadap informasi tentang kebiasaan, kesukaan, dan tabiat orang Indonesia yang paling hoby ber-sosial media? Adakah hubungannya semua itu dengan saham, investasi, ketahanan negara bahkan inteligen  negara? Tanpa terasa hal tersebut bisa dikaitkan dengan penyadapan dan masalah lainnya yang mengganggu integritas negara.
            Adakah kerugiannya membudayakan membaca di berbagai tempat ? Jelas menguntungkan apalagi menjadikannya sebagai life style . Membaca merupakan cara mendapatkan informasi, wawasan, dan pengetahuan yang akan membentuk mindset kreatif dan inovatif serta mengiring pandangan yang bersifat dinamis.
            Di lingkungan keluarga merupakan bases pertama yang harus di budayakan kebiasaan membaca. Hal yang rutin akan ringan karena akan menjadi kebiasaan. Begitu juga kebiasaan membaca. Jadikanlah “membaca” sebagai cara menambah kekuatan daya intelektual, pengaktifan dan mengasah otak serta menciptakan imajinatif yang inovatif.