BERKAH DI UJUNG PENANTIAN
Seorang Dokter
muda yang cantik yang bernama Zulaikha mengadakan kegiatan Bakti Sosial di
sebuah Panti Werda/Jompo. Wanita yang berusia 27 tahun itu berperawakan ideal antara tinggi dan
berat badannya. Kulitnya kuning langsat, hidungnya bagus. Bibirnya merah alami.
Dengan hijab yang modis, menambah nilai plus baginya. Dia dipertemukan dengan seorang
laki-laki lansia bernama Pak Ahmad yang mempunyai penyakit tekanan darah
tinggi. Laki-laki yang kurus dan rambutnya yang sudah
putih semua tersebut sering
berkeluh kesah tentang penyakitnya dan sering curhat kepada Zulaikha akan nasibnya yang mempunyai anak laki-laki yang tega menelantarkan
dan menyuruh Pak Ahmad tinggal di Panti Werda.

Zulaikha bolak-balik antara
puskesmas tempat ia kerja, panti jompo dan ke rumah karena ibunya sedang sakit
pengapuran tulang di kakinya yang mengakibatkan ibunya yang bernama Fatimah
kesulitan untuk berjalan. Fatimah adalah ibu angkat Zulaikha yang merawatnya sejak usia 1 tahun. Suatu kesempatan, Zulaikha bercerita kepada Fatimah tentang
Pak Ahmad dan kisah dalam buku harian
Pak Ahmad yang ada cerita dan foto ibunya . Akhirnya terungkaplah sebuah cerita bahwa Pak
Ahmad dengan Bu Fatimah pernah menikah. Bu Fatimah menolak untuk
dipoligami dengan alasan untuk mendapat keturunan karena pada saat itu telah
mengangkat anak dari panti asuhan yaitu Zulaikha.
Seorang
Dokter Khusus Penyakit Dalam salah satu teman tim bakti sosial di Panti Werda
jatuh hati pada Zulaikha. Namanya Yusuf. Dokter yang cakep dan maskulin
menambah daya tarik para wanita kepadanya. Namun Zulaikha menolaknya karena
kawatir tidak semua orangtua yang bisa menerima menantu yang tidak diketahui
asalnya karena Zulaikha menyadari bahwa dia anak yang dipungut dari Panti Asuhan. Zulaikha
memendam rasa bahwa ia juga suka kepada Yusuf.
Selain Zulaikha,
ada yang diam-diam mencintai Yusuf. Dia adalah teman Zulaikha yang bekerja pada
Rumah Sakit yang sama dengan Yusuf. Namanya Amanda. Dokter Gizi yang selalu
ceria dan supel. Amanda terkenal vegetarian. Berbeda dengan Zulaikha yang suka
makan ikan nila dan lalapan daun selada. Tabiat Zulaikha yang suka molor
menarik perhatian Yusuf. Dokter yang suka lagu pop melankolis itu suka
senyum-senyum sendiri ketika melihat Zulaikha suka tertidur di sembarang
tempat.
Suatu
saat Pak Ahmad mengalami sakit keras. Zulaikha hendak mempertemukannya dengan
ibunya, Fatimah. Pada mulanya ibunya menolak namun karena Zulaikha terus menghiba akhirnya luluhlah hati ibunya. Zulaikha juga mengabari anak Pak Ahmad yang
bernama Herman. Seorang pengusaha mebel yang giat bekerja dan tak kenal waktu.
Herman berperawakan agak gemuk namun tampan dan suka menggoda wanita lain
meskipun dia sudah beristri. Style-nya yang modern membawanya ke hoby shoping.
Karena melihat Zulaikha yang cantik, akhirnya Herman mau menemui bapaknya, Pak
Ahmad. Sebuah
pertemuan yang membawa keikhlasan,
ketenangan dan kedamaian antara Pak Ahmad dan Bu Fatimah. Suasana yang mengharu biru. Bagaimanapun juga
mereka pernah bersatu dalam cinta dan dalam sebuah ikatan suci antara keduanya
dengan Allah SWT. Hari yang cerah
menjadi saksi kelanjutan hubungan antara pak Ahmad dan bu Fatimah serta
Zulaikha dan Yusuf dalam meniti hari dan merajut masa depan.@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar